Kenangan Ramadhan






Oleh: Saib Maulana

_

Jiwa ini tertunduk.

Merasa malu dengan lingkungan. Dimana usia sudah dalam kategori dewasa. Ah! Hati merasa iba, mencari syaraf menuju otak, memintanya untuk mengingat. Otakpun memberikan beberapa kenangan masa lalu, dan hati memilih salah satu kenangan. Kenangan terbaik. Dimana aku dalam 10 tahun yang lalu.

_

Saat ini umurku 11 tahun. Aku masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Dan saat ini, aku sedang giat giatnya menunaikan ibadah puasa. Suasana bulan Ramadhan saat ini sangat indah. Semua keluargaku berpuasa. Dan tak pernah seharipun ada salah satu anggota keluarga yang melewatkan waktu berbuka bersama di rumah. Setelah itu, aku selalu berlari ke masjid, adu cepat dengan teman temanku untuk mendapatkan shof sholat terdepan. Teman yang berada di shof terbelakang pasti diejek oleh teman yang lain setelah tarawih berakhir. Lalu kami tadarus bersama, adu fasih membaca Al-Qur'an, berebut mic, berebut menabuh bedug, beradu kencang menyanyikan lagu Sifat Sifat Allah, dan syair syair Kisah Nabi.. Semuanya terasa asyik dilakukan. Padahal aku, dan teman temanku tak paham dengan pahalanya, hanya menuruti perintah orang tua...

_

Anganku kembali. Otakku terputus dari syaraf memori masa lalu tadi. Aku kembali, di bulan Ramadhan ke-21 dalam hidupku.. Dan syaraf itu masih terasa oleh hati, hingga hati merasa teramat sakit! Malu! Karna semua ingatan itu hanya menjadi masa lalu. Saat saat terbaik dalam Ramadhanku.. Kenangan yang begitu indah...

Ramadhan yang tak terlupakan . .

_

Temanggung, 25 Ramadhan

03:03 am