ESUK ESUK NGANTUK


KH. Dalhar Watucongol, salah seorang ulama besar di Jawa Tengah, pernah mendapatkan ilham dalam mimpinya. Bunyinya seperti ini, “turu esok kui marai 3 perkoro; angel rizqine, angel mulyone, tur gampang mati nom!”.
Meski petuah ini bukan berasal dari Al-Qur’an atau Hadits, tapi ilham ini banyak menemui kebenarannya. Karena berasal dari dawuh ulama besar dan karismatik. Dan di kalangan santri, sudah banyak yang meyakini. Mereka pun mengamalkannya, dengan tidak berani tidur di pagi hari, karena mungkin takut mati muda.
.
Adapun istilah pagi hari dalam hal ini adalah dari ba’da subuh, sampai setengah enam, dimana waktu subuh sudah berakhir.
Beberapa pondok pesantren sudah mengadakan kegiatan rutin di pagi hari, dengan tujuan agar para santri tidak tidur di pagi hari. Tapi tetap saja, masih banyak santri yang mengantuk di pagi hari. Kenapa?
Pertanyaan nya adalah. Kenapa kebanyakan orang lebih sering mengantuk di pagi hari, bukan di waktu yang lain? Bahkan, rata-rata orang modern belum terbangun dari tidur malamnya, mereka tidak melaksanakan sholat subuh & hanya terbangun pagi karena dikejar pekerjaannya di kantor.
.
Banyak orang mengakui, kalau waktu-waktu di pagi hari itu memang suasananya enak sekali buat tidur, suhu pagi yang dingin, dan mata yang sudah terlelap semalaman, membuat tubuh sangat enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Dalam ilmu fiqih pun dihukumi, bahwa jama'ah sholat subuh disunnahkan lebih cepat dari jama'ah lainnya. Dengan alasan, sholat subuh memang paling berat dilaksanakan. Dikhawatirkan bila dalam jama'ah, makmum tidak ikhlas melaksanakan jama'ah karena imam yang terlalu lama melaksanakan sholatnya.
Ada sedikit kesimpulan dari survey pada beberapa santri di pesantren yang mengaku sering mengantuk di pagi hari. Berikut beserta solusi yang cocok dengan penyebabnya.
.
Pertama. Suhu yang dingin.
Bila tubuh merasa kedinginan di pagi hari. Solusinya adalah melawan suhu tersebut. Ini solusi kecil-kecilan. Semua orang juga tahu kalo air berlawanan dengan api. Dingin berlawan dengan panas. Maka jika tubuh Anda kedinginan, lakukan kegiatan yang bisa membuat tubuh Anda menjadi hangat, atau berkeringat. Contoh kecil dengan berolahraga, lari pagi, senam pagi, dll.
.
Kedua. Baru bangun tidur.
Kebanyakan orang sudah terbangun di pagi hari. Mungkin karena mendengar ayam berkokok, atau mendengar adzan subuh. Tapi mereka memilih tidur lagi, karena memang masih mengantuk, mager (malas gerak), badan masih tak berdaya. Yang inti dari semua alasan itu adalah: malas!
Sebenarnya alasan ini tidak masuk dalam pembahasan. Karena, coba kalo tidur siang, apakah mereka merasakan hal yang sama saat bangun tidur? Nah, jika Anda malas, berarti itu dari diri Anda sendiri. Dan hanya hati Anda yang dapat menyadarkan diri Anda sendiri.

Ketiga. Kebiasaan lama.
Ini yang paling penting untuk dipelajari. Kita telah terdoktrin dengan kebiasaan yang mana kebiasaan itu buruk. Dan karena sudah terbiasa, kebiasaan itu menjadi sifat dari diri kita. "Doni itu kalo pagi-pagi jam segini ya belum bangun!". Nah, itu contoh ucapan Ibunya Doni yang sudah hafal dengan kebiasaan Doni di pagi hari. Itu contoh dari sifat Doni. Menjadi sifat karena sudah terbiasa belum bangun di pagi hari.

Lalu bagaimana solusinya? 
Kebiasaan bisa dirubah dengan kebiasaan pula. Jika Anda terbiasa tidur, maka biasakan untuk tidak tidur, seperti yang dilakukan para santri di pesantren. Mereka menyibukkan diri dengan melakukan kegiatan. Tiap pagi melawan kantuk. Tiap pagi melawan kebiasaan yang sudah lama menjadi kebiasaan. Mereka melakukan itu agar terbiasa tidak tidur di pagi hari. Bagi santri pemula memang berat menghilangkan kantuk di pagi hari. Tapi, seperti halnya batu yang dapat berlubang bila dipaksa oleh tetesan air. Semua hal juga dapat berubah bila kita memaksakannya. 
Bukan begitu?
Salam pena.
Saina, Maulana.