Lamunan Anak Dhuafa (Aku Bisa Bertahan)


Sebuah Cerita Fiksi


Aku sedang melamun. .

memikirkan apa yg kurasa. .

duduk ditepi jendela, membawa sebuah clipbook,

dan menggenggam pena yg ingin ku ukir diatas kertas-kertas kosong,

dengan diiringi lagu-lagu yang slalu jadi inspirasiku,

aku berbagi rasa dengan pena dan kertas ini. .


Entah mengapa aku ingin menulis lagi. .

setelah sekian lama aku tak berirama dengan tinta yg keluar dari dalam pena, .

bahkan aku sempat malu pada penaku,

karna terlalu lama aku tak menggunakannya. .

Maaf penaku. .


Aku sudah lama meninggalkanmu,

tanpa sdikitpun mengingatmu, apalagi merindukanmu . .

Tapi kali ini aku ingin mengajakmu bercerita pada kertas kosong ini. .

Tentang apa yg slama ini kurasakan dan slalu kupendam dalam hati kecilku. .

. . . . .

Write to Survive. .!

Menulis adalah caraku berjuang untuk bertahan dilingkungan ini. .

meluapkan semua perasaan yg ku pendam dikertas ini,

adalah cara untuk sedikit menghilangkan luka dan beban yang ada,

yang tlah membakar sluruh jiwa, .


Bosan!, Lemas!, Malas!!

adalah kata-kata yang slalu ada dibenakku. .

Bodoh!, Lemah!, Kalah!!.

adalah sebutan yang slalu kudengar dilungkungan ini.

dirumah yang kurasa semakin asing buatku . .

diantara orang-orang yang kusebut dengan keluarga,

yang semakin melupakanku dengan apa yang mereka kerjakan

membuatku seolah tak dianggap oleh mereka

dan seolah tak melihatku ada diantara mereka.,


Tiap hari aku cuman bisa malas-malasan.,

menghabiskan waktu yang slalu kubuang sia-sia. .

mengerjakan apa yang kurasa tak penting,

dan slalu membuat mereka merasa terganggu. .

Tapi aku hanya bisa pasrah ketika mereka memarahiku. .

karna aku tak bisa hidup tanpa mereka. .

mungkin jika aku tak ada diantara mereka,

aku sudah menjadi gelandangan di pinggir jalan,

jadi aku perlu berterimakasih kepada mereka karna sudah menerimaku,

meski sebagai benalu dirumah ini. .


Kadang aku iri melihat adik-adikku

yang tiap hari mengemasi buku-buku pelajaran di ranselnya,

mengerjakan tugas yang diberikan gurunya,

dan mengikat tali sepatu untuk berangkat mencari ilmu.,

Aku juga iri pada kakakku yang slalu sibuk dengan apa yang dia kerjakan,.

Orang tuaku yang slalu sibuk dengan urusan mereka. .


Tapi aku cuman bisa melamun seperti ini,

menundukkan daguku yang layu, dan menyangganya dengan tangan kananku

dengan wajah lemas, dan raut muka penuh kesedihan. .

Aku takut melihat bayangan masa depanku yang tak cerah lagi. .

Tapi aku bingung merubah bayangan itu. .


Sejenak aku mengambil jam tangan kesayanganku. .

dan ternyata aku sudah menghabiskan berjam-jam duduk di jendela ini.

lalu aku meletakkan jam itu di kertas sebelah.

aku mengamati jarum detik yang ada pada jam itu,

dan aku iri melihatnya. .


Aku ingin menjadi jarum detik.

yang selalu berjalan maju,

walaupun sebenarnya ia hanya berputar-putar ,

tapi putaran itu yang membuat waktu terus berjalan.

ia yang menjalankan menit menuju jam,

lalu sehari bisa berubah jadi seminggu,

dan sebulan menjadi setahun.

semua berawal dari detik yang berputar.


Aku memang sudah seperti detik itu . .

yang hanya berputar,

tapi tak mengubah apapun!!

aku hanya mensia-siakan waktu yang slalu berjalan. .


Lalu aku mengamati lagi jarum jam itu,

melihat jarum detik yang terus berputar,

dan membuat mataku mengikuti lajunya . .

lalu ia seolah menghipnotisku. .

menyadarkanku bahwa masih ada dzat yang masih setia bersamaku. .


Allah . . !!

Hanya Engkau. .

satu-satunya dzat yang slalu ada disaat jiwaku rapuh

menolongku dikala ku jatuh . .

Kau slalu memberiku petunjuk disaat ku bimbang

Kau adalah jawaban dari pertanyaanku slama ini. .


Sesaat itu aku merasa ditampar dengan pikiranku sendiri. .

tersadar bahwa aku melupakan dzat yang slalu mengingatku


Lalu aku bergegas mengambil air wudhu,

untuk melaksanakan apa yang slama ini kulupakan. .

walaupun langkahku berat memenuhi panggilan adzanMu. .

suaraku masih serak membaca ayat-ayatMu. .

tapi Kau berikan kekuatan,

untuk lewati semua ini . .


Lalu aku melamun lagi,

tapi aku tak bingung lagi . .

kucoba resapi semua problema yang terus menerjang

kucoba selami segala yang tlah terjadi.

kuambil hikmah dari apa yang Kau berikan

kucari nikmatnya, walaupun itu tak ada

dan kucoba untuk hadapi semua dengan tenang, .


aku sadar . .

bahwa aku sedang berada didalam terowongan yang panjang

ditempat yang sangat gelap, penuh lubang, penuh duri.

tapi aku yakin di ujung terowongan itu pasti ada cahaya.,

yaitu masa depan yang cerah.,


Aku harus bisa bertahan dalam keadaan ini

untuk menggapai masa depanku yang indah . .


Ya Allah . .!!

Kau Yang Maha Kuat..!!

I want you to know that I will fight to survive!

I will not give up, I will not give in,

I will stay alive for you . .

I will survive ..! I will revive ..!

getting bigger than life,

Kau berikan aku kekuatan

untuk lewati semua ini . .

Engkau Yang Maha Esa

Yang Perkasa . .

You give me reason to survive. ..

. . . . .


Muhammad Saib Maulana a.k.a. LittleCaib

Selasa, 10 Desember 2014



Biodata Penulis

Nama               : Muhammad Saib Maulana

Alamat              : Krajan Ngaren, Ngadirejo, Temanggung, Jawa Tengah