Dunia Tanpa Maya
Apa jadinya, bila kehidupan
tanpa DuniaMaya?
Mungkin pertanyaan itu sudah
bisa dilontarkan bila memang DuniaMaya sudah menjadi bagian dari kehidupan kita.
Tapi bagaimana kenyataannya? Ternyata malah melebihi dugaan. Karena DuniaMaya
bukan hanya menjadi bagian dari kita. Tapi dunia itu sudah menjadi candu bagi
kebanyakan orang. Memang nggak semua orang membutuhkan DuniaMaya. Karena ada
juga, orang yang sama sekali tidak menggunakannya. Tapi, apa jadinya bila dalam
kehidupan tak ada lagi DuniaMaya?
Sosial media sudah semakin gila
dengan perkembangannya. Bukan hanya Facebook, Twitter, Instagram, Kaskus dan
berbagai jejaring sosial lainnya. Semua menyajikan fasilitas yang beragam.
Bahkan mungkin akan semakin banyak sosial media baru yang akan bermunculan.
Dengan menawarkan fitur yang berbeda, tapi sejatinya fungsinya masih sama :
menjadikan dunia dalam satu genggaman. DuniaMaya.
Lalu? Haruskah kita berpikir berbeda?
Dengan mengesampingkan DuniaMaya?
Tidak! Jangan berpikir
sedemikian singkatnya, teman. Karena harus kita akui, DuniaMaya memang banyak
membantu. Misalnya, kita bisa mencari kabar teman tanpa harus bertemu, kita
bisa dapat berita teraktual tanpa kita hadir di tempat kejadiannya, kita juga
bisa menjalankan berbagai bisnis melalui DuniaMaya. Banyak sekali keuntungan
positif yang dihasilkan dari DuniaMaya. Lalu, apa yang mesti kita pikirkan?
Semua yang berlebihan tak pernah
menjadi baik. Meski itu dari perkara yang baik pula. Jadi semua hal yang baik
sekalipun, akan menjadi tidak baik bila melakukannya dengan berlebihan. Dan
inilah yang terjadi di lingkungan kita saat ini. Nggak cuman remaja, anak TK
aja uda banyak yang punya Facebook! Anak-anak balita udah banyak yang megang
gadget sendiri. Orang tua malah ikutan terjun menikmatinya. Semua orang sudah
mengenal siapa si DuniaMaya. Nggak apa-apa, cuman jangan berlebihan. Apapun
yang berlebihan itu nggak baik. Inget itu.
Berlebihan yang bagaimana?
.
Pernah nggak, kalian berhenti
sejenak? Sejenak melihat apa yang sedang terjadi diluar layar?
Cobain deh!
Apa yang terjadi?
.
“Aduh! Aku lupa sesuatu!”
.
Nah, itu namanya berlebihan!!
Paham?
Sekian.